
Kepala Disdukcapil Kota Bekasi, Taufiq Rahmat Hidayat

LINGKARBEKASI.COM – Mengikuti program Direktorat Jenderal Kependudukan Dan Pencatatan Sipil, Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) untuk penggunaan Identitas Kependudukan Digital (IKD) di seluruh Indonesia, Dinas Kependudukan Dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kota Bekasi menargetkan 450.000 IKD atau 25% dari 1, 8 juta penduduk. Ditargetkan hal tersebut harus tercapai hingga akhir tahun 2023.
Hidayat mengatakan bahwa program IKD dapat memudahkan akses warga ke depannya. Hal ini mengikuti era digital 5.0 yang mengusung gagasan teknologi digital untuk meningkatkan kualitas hidup.
“Tadinya akses IKD lewat iPhone dan Android ada yang tidak bisa, tapi sekarang sudah bisa semua. Hanya saja masih banyak yang takut akan data bocor, padahal data bocor bukan dari Kemendagri. Program ini dimaksudkan supaya penggunaan KTP melalui digital akan jauh lebih mudah daripada menggunakan KTP fisik,” ujarnya saat ditemui di Disdukcapil, Rabu 5 Juli 2023.
Selanjutnya dengan adanya IKD dipermudah karena menggunakan QRIS di mana semua kalangan masyarakat kini menggunakan smartphone untuk segala akses. Selain karena untuk mengurangi syarat menggunakan fotocopy KTP saat akan mengurus perihal Kependudukan, hal ini juga bertujuan menghindari adanya pencaloan.
Taufiq mengatakan bahwa layanan IKD sudah ada di seluruh Kecamatan dan 24 Kelurahan di Kota Bekasi, begitu juga di stasiun, dan mensosialisasikan di sekolah-sekolah bagi yang membuat KTP baru. Penggunaan IKD juga sudah bisa dilakukan di BPJS dan Bansos.
Agar dipermudah, kini layanan administrasi dapat melalui konsultasi berani dan pengajuan melalui Zoom di hari kerja pukul 8 pagi hingga 4 sore.
“Ke depannya kita juga akan buka konter di lokasi yang mudah diakses oleh warga seperti mal-mal, di RW dan disosialisasikan keunggulan IKD ini. generasi muda sekarang yang senang akan kemudahan dari teknologi digital,” pungkasnya.