Siapa yang tidak kenal Munir Aktivis HAM Indonesia keturunan Arab-Indonesia. Dengan nama lengkap Munir Said Thalib (lahir di Malang, Jawa Timur, 8 Desember 1965 – meniggal di Jakarta dalam pesawat jurusan ke Amsterdam, 7 September 2004 pada umur 38 tahun). Jabatan terakhirnya adalah Direktur Eksekutif Lembaga Pemantau Hak Asasi Manusia Indonesia Imprasial. Saat menjabat Dewan Kontras dia membela para aktivis yang menjadi korban penculikan Tim Mawar dari Kopassus. Bukan hanya itu beliau juga menangani kasus-kasus penting sebagai penasehat hukum kasus penembakan mahasiswa di Semanggi, Tragedi Semanggi I dan II 1998-1999 hingga kasus Marsinah 1994.
Munir seorang aktivis yang menjunjung tinggi toleransi, menghormati nilai-nilai kemanusiaan, anti kekerasan dan berjuang tanpa kenal lelah melawan praktik-praktik otoriter.Selama hidupnya ia aktif memperjuangkan hak-hak orang tertindas. Berkomitmen membela siapa saja yang terzalimi. Munir tidak gila harta, jabatan, dan juga fasilitas. Di tengah maraknya pejabat berebut fasilitas Munir membuktikannya dengan tetap menggunakan sepeda motor sebagai teman kerjanya.
Munir bukan hanya sekedar aktivis kampus tapi juga sebagai aktivis kehidupan. Perjuangannya tidak terhenti hanya karena lulus dari kampus. Tidak terbatas oleh wadah, lembaga maupun lawan. Aktivis yang sederhana dan bersahaja. Aktivis membuat perubahan dengan dimulai dari diri sendiri.
Sumber: id.wikipedia.org