Diselenggarakan oleh Lembaga Dakwah PBNU ini diawali dengan pembukaan secara sermonial yang dihadiri oleh Sekjen PBNU KH. Helmy Faishal Zaini, rancananya Ketum PBNU juga akan hadir untuk mengisi materi, namun beliau berhalangan hadir karena harus berangkat ke ternate. Begitu juga dengan Rois Aam KH. Miftahul Akhyar yang telah terjadwal sebagai pengisi materi juga berhalangan hadir karena kondisinya sedang kurang sehat.

Di Lokasi kegiatan, KH. Agus Salim, Ketua Lembaga Dakwah PBNU menyampaikan bahwa tujuan dari diselenggarakannya Madrasah Kader Nahdlatul Ulama (MKNU) ini adalah untuk memberikan pemahaman lebih mendalam tentang keNUan, wawasan dan strategi dakwah NU, sekaligus meningkatkan motivasi dan ghiroh seluruh pengurus LD-PBNU, LD-PWNU, LD-PCNU, disemua taingkatan.
“Madarsah Kader Nahdlatul Ulama atau MKNU ini diselenggarakan untuk menambah wawasan, strategi dakwah, dan pemahaman tentang keNUan bagi pengurus LD-PBNU, LD-PWNU, LD-PCNU khususnya, dan bagi seluruh komponen NU diseluruh Indonesia.” KH. Agus Salim, menjelaskan saat ditemui di Kafe Pesantren Motivasi Indonesia, lokasi acara MKNU.
Selain itu, Maksud dan tujuan diselenggarakannya MKNU ini adalah bentuk komitmen Lembaga Dakwah PBNU menjalankan amanat AD ART NU, BAB III, “Syarat Menjadi Pengurus”, Pasal 39 Ayat 8. dan PO hasil Musyawarah Nasional (Munas) NU di NTB Tahun 2017 yang menyatakan syarat menjadi Pengurus NU harus bisa membuktikan sertifikat pengkaderan yang dilaksanakan dan diakui di lingkungan NU. Jadi Madrasah Kader Nahdlatul Ulama (MKNU) sebagai syarat mutlak sebagai pengurus NU. KH. Agus Salim, menambahkan.
Kegiatan MKNU ini diakhiri dengan Bai’at oleh KH. Agus Salim dan Kyai Endin, setelah semua peserta melaksanakan prosesi kegiatan bai’at yaitu istighotsah, tahlil, dan shalat hajat di Masjid Al Muhajirin Pesantren Motivasi Indonesia