Berkontribusi Dalam Keagamaan FPPU Jabar Gelar Pelatihan Peningkatan Kompetensi SDM

ppdb2025

LINGKARBEKASI.COM – Forum Pemberdayaan Pesantren dan Umat (FPPU) Provinsi Jawa Barat menggelar kegiatan Pelatihan Peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) di RM Wulansari, Jalan Kemakmuran, Bekasi Selatan, Kota Bekasi.

Ketua FPPU Jawa Barat, KH. Arie Gifary menyatakan FPPU adalah wadah dari para kyai dan ulama pimpinan pesantren di Jawa Barat, mereka berkontribusi dalam pembangunan dan keagamaan di Jawa Barat.

“Tentunya ini merupakan niat baik untuk sama sama memajukan masyarakat keagamaan dan pesantren di Jawa Barat, aspirasi ini ditampung dalam bentuk forum yang dinamakan FPPU,” ujarnya kepada lingkarbekasi.com pada Sabtu, (25/11/2023).

Menurut KH. Arie, FPPU dibentuk sejak tahun 2021 dan pengurusnya mulai dari tingkat provinsi, kabupaten/kota hingga kecamatan. Dimana visinya adalah ingin menjadi forum yang memberikan manfaat terhadap masyarakat khususnya dalam pemberdayaan pesantren dan umat.

Kemudian, menjadi mitra pemerintah provinsi Jawa Barat dalam hal kegiatan kegiatan keagamaan dan pembangunan.

FPPU memiliki program program keagamaan diantaranya pemberdayaan pesantren, dimana nantinya FPPU akan mencari role model bagi pesantren pesantren binaan.

Selanjutnya, visinya juga menyampaikan syiar Islam dalam bentuk media, FPPU mempunyai channel youtube dan podcast, yang menjadi sarana untuk menyampaikan pesan pesan keagamaan, toleransi dan moderasi ke masyarakat di Jawa Barat.

Sedangkan misinya adalah membuat program program yang lebih detil seperti, membentuk struktur kepengurusan, membuat konsep pemberdayaan, membangun komitmen dan kerjasama kegiatan dengan provinsi Jawa Barat.

“Hari ini kita sedang proses pendataan lembaga keagamaan sejawa Barat, salah satunya melibatkan pengurus FPPU Jawa Barat,” kata Arie.

“Menjadi bagian dalam pelatihan managemen masjid dan kita mendapat kuota 1000 masjid dari pemprov Jawa Barat untuk kita berikan pelatihan,” lanjutnya.

Hadir dalam kegiatan ini Ketua Dewan Pembina FPPU Jawa Barat, KH. Chatmul Banin Muhyiddin, Ketua Panitia Korda FPPU Kota Bekasi, Gus Eri Mutawalli, dan Ketua Baznas Jawa Barat, Anang Jauharuddin.

Lebih lanjut, Arie mengatakan FPPU juga dilibatkan dalam proses pendataan lembaga keagamaan di tahun 2022, jadi kita menjadi salah satu operator sensus pendataan yang turun ke lapangan di tiap kecamatan mulai dari masjid, musholla, pesantren, majelis taklim dan lembaga lainnya.

“Kegiatan pelatihan hari ini adalah salah satu kegiatan yang sesuai dengan apa yang kita rencanakan dalam rapat kerja sebelumnya di Pusdai, oleh karenanya forum ini harus maju dan kuat, yang pertama adalah kuat SDM nya, SDM yang loyal, memiliki kompetensi yang bagus, penguasaan tentang keorganisasian juga baik, bahkan konsep konsep pemberdayaan dan kemandirian,” imbuhnya.

Ini konsep awal yang harus dikuatkan terlebih dulu, maka pelatihan pemberdayaan pesantren ini salah satu program keunggulan kami dalam pemantapan pengurus provinsi diantaranya adalah pengurus tingkat kecamatan.

Kemudian disini juga ada penguatan media sosial maka yang hadir hari ini juga ada aktivis media sosial, jadi kita punya tim media provinsi dan nantinya dari provinsi akan disebar ke kabupaten/kota dan kemudian disebar juga ke tingkat kecamatan.

Pesan pesan keagamaan akan tersebar secara terstruktur ke tingkat bawah. Karena sekarang, kata dia, banyak pesan yang tidak sampai ke bawah akibat putus ditengahnya. Oleh karenanya ini salah satu penguatan pembangunan informasi melalui media sosial.

Saat ini pengurus FPPU sejawa Barat ada sekitar 900 orang diluar binaan binaan masyarakat yang tergabung di tiap kabupaten dan kecamatan. Sedangkan pesantren yang sudah bergabung sudah 6000 pesantren.

Ini adalah salah satu inisiasi Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil bagaimana kita mengembangkan pemberdayaan pesantren sesuai dengan Undang undang pesantren nomor 18 tahun 2019 dimana fungsi pesantren ada 3 yakni fungsi dakwah, fungsi pendidikan dan fungsi pemberdayaan.

“Kalau fungsi dakwah dan pendidikan itu sudah dilakukan oleh para kyai dan ulamanya tetapi untuk urusan pemberdayaan belum ada yang menyentuhnya, makanya FPPU ini lahir untuk memberikan kontribusi dan manfaat untuk masyarakat,” pungkasnya. (Denis)