LINGKARBEKASI.COM – Anggota Komisi II DPRD Kota Bekasi, H. Ahmad Ushtuchri meminta pemerintah kota Bekasi dalam hal ini Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (DBMSDA) agar lebih serius dalam menanggulangi persoalan banjir di wilayah kelurahan Kaliabang Tengah, Perwira dan Harapanjaya, kecamatan Bekasi Utara.

Hal itu ia katakan mengingat anggaran APBD yang cukup besar Rp6,6 milyar sering kali digelontorkan untuk menanggulangi persoalan banjir di kali Sasak Bule tidak pernah tuntas sejak tahun 2012.
“Warga mengeluhkan banjir di Sasak Bule, sejumlah RW melaporkan wilayahnya terdampak banjir khususnya di kelurahan Kaliabang Tengah ada bottleneck aliran air namun alhamdulillah ada anggaran 6,6 miliyar untuk penanggulangan banjir dari pemkot Bekasi,” ujarnya kepada lingkarbekasi.com Senin (24/10/2022).
Namun, kata Ushtuchri yang masih jadi perhatian serius pihak RW adalah desain proyeknya diharapkan bisa mengatasi banjir.
Ushtuchri meminta DBMSDA harus berhati-hati karena elevasi airnya bervariatif. “Sering kali proyek penanganan di Sasak Bule ini tidak menyelesaikan akar masalahnya sejak tahun 2012, 2015 dan seterusnya. Sering di gelontorkan anggaran APBD tetapi tidak tuntas karena diduga perencanaanya yang kurang matang,” imbuhnya.
Selain itu, pihak RW juga meminta kepada anggota dewan untuk difasilitasi bertemu dengan pihak BMSDA agar bisa memberikan masukan sehingga sesuai dengan apa yang diinginkan warga.
Masyarakat berharap anggaran yang cukup besar untuk penanganan banjir di sasak bule tersebut salah desainnya diawal sehingga menjadi mubazir karena sering kali terulang dan terbukti pada kejadian banjir kemarin (4/10) dampak luapan banjirnya luarbiasa.
Menurut warga DBMSDA harus melihatnya secara menyeluruh, holistik dan komprehensif tidak separuh separuh. Ada beberapa ruas dari saluran tersebut yang harus dilakukan rekayasa sehingga aliran air bisa mengalir dari kali sasak bule ke kali bancong dan tidak malah sebaliknya aliran air tersebut malah berbalik.
Bottelneck tesebut ada dibeberapa titik yang bisa berpotensi menjadi jebakan dan kelihatannya belum sinkron antara harapan masyarakat dengan apa yang di desain DBMSDA, kata Ushtuchri.
RW 01 kelurahan Kaliabang Tengah, RW 06 kelurahan Perwira, RW 20 kelurahan Harapanjaya adalah wilayah yang terdampak langsung. Sedangkan wilayah penyangga dari beberapa RW yakni RW 01, 02, 03, 04, 05 dan 12 di sasak bule dengan ketinggian air yang bervariasi mulai yang selutut hinggaa sepaha orang dewasa.
Ketua RW 06, Nugraha berharap dengan anggaran yang cukup besar 6,6 milyar untuk penanggulangan banjir di RW 06 selesai dan tidak ada lagi warga mengeluhkan banjir
“Untuk itu kami juga perlu dilibatkan oleh pemeritah kota Bekasi dalam hal perencanaan kawasan banjir agar. Dalam musrembang kami memang menyuarakan tetapi dalam diskusi teknis pelaksanaan pekerjaan secara khusus kita tidak pernah diikutsertakan dalam kajian,” pungkasnya. (Denis)