LINGKARBEKASI.COM – Puluhan Mahasiswa Gelar Aksi di depan Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Senin, (07/02/2022).
Puluhan Mahasiswa yang mengatasnamakan Eksekutor Keadilan Anti Korupsi (EKSEKUSI) mendesak KPK segera menangani beberapa kasus dugaan praktik Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN) di Kabupaten Bekasi. Massa menilai, banyak terjadi dugaan kasus korupsi di tubuh pemerintahan kabupaten Bekasi.

Mereka melakukan aksi damai di depan Gedung Merah Putih tersebut sambil melakukan teatrikal aksi memandikan jenazah menjadi simbolis bahwasannya KPK Telah Mati, Kinerja KPK hanya sekedar eksistensi belaka
“Hari ini KPK sedang giat-giat nya menyidik & OTT para pejabat Kota Bekasi, akan tetapi kami meminta kepada KPK agar tidak buta terhadap Pemerintahan Kabupaten Bekasi.” Ujar Dicky selaku Koordinator Lapangan (Korlap)
“Ada beberapa contoh dugaan KKN, seperti PDAM Bhagasasi yang dimana Usep Rahman Salim selaku Dirut PDAM Tirta Bhagasasi dia sudah menjabat IV Periode. Peraturan Dalam Negeri (Permendagri) Nomor 37 tahun 2018 Tentang Pengangkatan Dan Pemberhentian Anggota Dewan Pengawas Atau Anggota Komisaris Dan Anggota Direksi Badan Usaha dan Permendagri nomor 2 tahun 2007 tentang
Organ dan Kepegawaian Perusahaan Daerah Air Minum hanya memperbolehkan maksimal
hanya 2 periode sedangkan Usep Rahman Salim sudah terhitung 4 Periode,” imbuhnya.
Di akhir Kegiatan Aksi tersebut masa aksi melakukan istighosah agar para anggota dan pejabat KPK tersadarkan. Disela-sela Pertengahan Istighosah 3 Perwakilan dari masa aksi masuk kedalam untuk memberikan laporan kepada KPK terhadap Dugaan Praktik Korupsi Kolusi Nepotisme di pemerintahan Bekasi
Dan Massa Aksi membawa beberapa tuntutan:
1. MEMINTA KPK UNTUK USUT TUNTAS DUGAAN KASUS KORUPSI DI PEMERINTAHAN KABUPATEN BEKASI
2. PERIKSA DUGAAN KASUS KORUPSI YANG BERADA DI TUBUH PDAM BHAGASASI KAB. BEKASI
3. MEMINTA TRANSPARANSI HASIL PEMERIKSAAN PROYEK “TOILET SULTAN” OLEH PEMKAB BEKASI
4. MEMINTA KPK UNTUK MENGAUDIT DANA BANSOS BPNT OLEH DINAS SOSIAL KAB. BEKASI