BEKASI- Guna menjembatani antara produk pangan dari petani langsung sampai ke tangan konsumen, ketua DPD PKS Kota Bekasi, Heri Koswara dan relawan HK menggagas berdirinya Komunitas Pasar Tani pada pekan lalu. Setelah diresmikan, Heri Koswara, meminta kepada segenap relawan untuk terus memberikan pendampingan kepada masyarakat, agar muncul berbagai ide dan kreativitas.

Menurutnya, pasar tani berawal dari fakta panjangnya matarantai produk pertanian untuk hadir ke tangan konsumen.
“Ada tiga bahkan, empat titik yang harus dilewati, mulai dari petani, pengepul besar, lapak di pasar, distributor, dan pengecer, baru sampai ke konsumen yang membelinya,” kata Heri Koswara menjelaskan.
Dengan kondisi ini tentu membuatnya berdampak pada harga. Panjangnya matarantai ini membuat cost berlebih, selain itu tentunya membuat produk pertanian menjadi tak langsung sampai ke konsumen yang membuat kualitas turun.
“Sayur, daging dan buah menjadi tidak segar lagi,” kata Bang HK didampingi ketua tim relawan Sahabat Heri Koswara, Kamil Abu Bakar pada Sabtu (23/10).
“Hal ini membuat harga menjadi lebih mahal sementara petani tidak mendapat manfaat lebih,” tegasnya.
Dengan kondisi tersebutlah Heri Koswara mendirikan Komunitas Pasar Tani. Komunitas ini terdiri dari emak-emak. Kegiatannya menjembatani produk petani langsung kepada para konsumen. Targetnya agar petani dapat mendapatkan untung terbaik serta harga lebih murah sementara kualitas lebih segar.
Pihaknya menjelaskan komunitas pasar tani ini memiliki jaringan disumber pertanian. Ada beberapa petani sayur dan buah yang diakses sebagai partner. Petani ini siap dengan produknya kapan saja dibutuhkan.
“Teknisnya, pesanan dikolektif dulu. Dengan menggunakan fasilitas WA group teknis ini menjadi mudah. Saat pesanan bergulir petani disumber produksi menyiapkan. Pada waktunya barang dari petani langsung dikirim ke lapak pemesan. Lapak pemesan bisa digagas oleh ibu-ibu komunitas ini,” terang Heri Koswara.
“Jadi praktis, dari petani produk ini sampai ke konsumen yang membutuhkan satu tempat transit, yakni lapak komunitas. Nah, tentunya lapak memperoleh margin. Lumayan, tambahan untuk uang jajan anaknya,” imbuh Bang HK.
Herkos ingin model jaringan distribusi ini terus dikembangkan dengan dua sasaran utama. Kualitas barang lebih baik dan terjamin, sementara petani punya nilai tambah meski konsumen membayar lebih murah, namun karena langsung kepetani tentu untungnya menjadi lebih besar. (*)