LINGKARBEKASI.COM – Kepala Sekolah MAN 2 Kota Bekasi, Nina Indriana menanggapi aksi unjuk rasa damai yang dilakukan oleh ratusan siswa di sekolahnya (17/2) lalu. Ia menyatakan bahwa aksi tersebut merupakan bentuk kritik konstruktif dan masukan bagi pihak sekolah untuk memperbaiki kebijakan dan program yang ada.

“Saya menyikapi aksi anak-anak ini secara positif, karena ini menunjukkan bahwa kami masih memiliki banyak kekurangan. Ada program yang belum dilaksanakan, beberapa ekstrakurikuler yang belum terealisasi, dan mungkin ada hal-hal yang belum terakomodir dengan baik. Tentu hal ini menjadi sarana kritik dan masukan yang sangat berarti bagi saya,” ujar Nina kepada awak media saat di konfirmasi Selasa, (18/2/2025) sore.
Soal isu yang sempat viral mengenai adanya pungutan biaya wisuda sebesar Rp 1.000.000,- Nina menegaskan bahwa informasi tersebut tidak benar.
“Saya bahkan sudah mengumpulkan panitia dan menanyakan dari mana informasi tentang biaya Rp 1 juta tersebut. Mereka semua mengatakan tidak tahu, karena hal itu tidak ada sama sekali. Saya pastikan, informasi tersebut tidak benar,” terangnya.
Kemudian, terkait dengan fasilitas sekolah yang menjadi tuntutan siswa, Nina menjelaskan bahwa perbaikan sedang dilaksanakan secara bertahap. Namun, ia mengakui bahwa pekerjaan tersebut sempat terhenti akibat cuaca hujan dan keterbatasan dana.
“Harapan anak-anak untuk fasilitas tersebut memang kami perbaiki secara berjenjang. Saat ini, beberapa bagian memang belum selesai, karena kami baru bisa merealisasikan sebagian saja,” jelasnya.
Nina juga menjelaskan bahwa pengajuan anggaran untuk kebutuhan sekolah sudah melalui kesepakatan dengan komite yang diadakan pada awal tahun. Oleh karena itu, tidak ada lagi rapat pengajuan anggaran di pertengahan tahun.
“Nah, terkait dengan honor pelatih, data dari komite sudah menunjukkan bahwa pembayaran honor pelatih sudah dilakukan hingga bulan November. Kenapa tidak sampai Desember? Saya tanya ke pihak kesiswaan, karena pada bulan Desember sudah mulai persiapan Ujian Akhir Semester (UAS), jadi tidak ada lagi latihan. Mungkin mereka tidak mengetahui hal ini, tetapi faktanya anak-anak tetap berlatih. Hanya saja, administrasi dari pembina OSIS tidak ada di bulan Desember, sehingga pembayaran honor hanya sampai November. Kemarin SK pelatih sudah dikeluarkan,” imbuhnya.
Nina Indriana selaku Kepala Sekolah MAN 2 Kota Bekasi bersama jajarannya berkomitmen untuk segera merealisasikan tuntutan dan memastikan perbaikan di pihak sekolah sesuai dengan harapan para siswa. (Red)