LINGKARBEKASI.COM – Pengamat pendidikan Unisma kota Bekasi, Adi Susila mengomentari terkait masih adanya persoalan infrastruktur sekolah yang rusak di kota metropolitan Bekasi yang semestinya sudah selesai, seperti yang terjadi di lingkungan SMPN 13 Kota Baru, Bekasi Barat, kota Bekasi.

“Seharusnya di kota Bekasi itu sudah tidak ada lagi isu pembangunan fisik ya, sudah selesai lah itu harusnya. Dengan anggaran yang dimiliki itu seharusnya sudah selesai sehingga pendidikan di kota Bekasi itu harusnya sudah naik kelas. Jadi isunya sudah harus ke kualitas dan mutu pendidikan,” ujarnya kepada lingkarbekasi.com lewat sambungan selulernya Selasa (26/7/2022).
Isu pendidikan gratis, kata Adi, itu di zaman wali kota Muchtar Mohamad artinya sudah lebih dari 15 tahun yang lalu. Jadi seharusnya sudah tak lagi isunya infrastruktur melainkan kualitas dan mutu pendidikan sekolah.
Memang idealnya pemerintah daerah dalam hal ini eksekutif punya program yang jelas tentang mutu pendidikan dan fungsi dewan sebagai pengawas mestinya menjadikan hal itu sebagai prioritas karena pendidikan menjadi salah satu prioritas utama baik di pusat maupun daerah dalam melahirkan sumber daya manusia (SDM) unggul, katanya.
Selain itu, apalagi kota Bekasi dekat dengan kawasan industri dan juga ibu kota DKI Jakarta mestinya juga menjadi concern mempertemukan antara dunia pendidikan dengan dunia kerja.
“Harus ditingkatkan lagi kurikulumnya, kompetensi gurunya, kalo fasilitas saya kira sudah selesai. Bagaimana meningkatkan kualitas tenaga pengajar termasuk juga kesejahteraan mereka dan jangan sampai guru masih memikirkan persoalan dapurnya sehingga peningkatan kompetensi dirinya terabaikan,” imbuhnya.
Ia juga berharap siapapun kepala daerahnya harusnya pendidikan menjadi prioritas utama dan itu bisa tercermin dari anggaran kemudian juga progran program yang berorientasi untuk kemajuan pendidikan di kota Bekasi. (Denis)