Soal Koalisi Capres PBB Punya Sikap Sendiri

LINGKARBEKASI.COMĀ  – Ketua Majelis Pertimbangan Cabang DPC PBB Kota Bekasi H. Zulfi Syukur menyatakan terkait sikap partainya yang belum menentukan sikap koalisi, PBB memiliki warna (sibghah) tersendiri, namun demikian pada akhirnya akan sama dan yang paling penting bagi PBB adalah 2019 ganti presiden.

ppdb2025

Hal itu ia katakan di sela-sela agenda rapat konsolidasi internal di kantor DPC PBB Kota Bekasi, Cimuning, Mustikajaya, Kota Bekasi, Senin (13/8/2018).

“Jadi begini, pada dasarnya PBB ini akan mengikuti fatwa ulama adapun koalisi keummatan ini adalah merupakan arahan
dan kita berpegang di sana,” kata H. Zulfi Syukur.

Zulfi kembali menyatakan Yusril Ihza Mahendra ingin memberi arahan agar semua elemen di tubuh PBB fokus pada pemilu legislatif 2019.

“Saya kira sesuai dengan pak Yusril karena kita tidak punya calon dewan di pusat. Makanya Pak Yusril ingin kita serius intens terhadap Pileg kedepan. Semua dirapikan dulu sehingga bisa berbuat kedepan.
sekarang biarlah dulu,” jelasnya.

Zulfi menekankan kedepan PBB akan manut keputusan ulama (ijtima ulama II). Yang pasti ia berharap terkait nama calon pemimpin yang akan diusung ulama bisa dibicarakan secara internal terlebih dahulu.

“Ada SMS ke saya mengenai rencana ijtima ulama kedua nanti, agar YIM jangan sampai tidak ikut di ijtima ulama kedua,
Itu pesan yang saya terima dari pimpinan GNPF kepada saya

Oleh karena itu bagi dirinya peran Yusril Ihza Mahendra di sini bersanding bahu dengan GNPF Ulama.

“Sebagai contoh pada pertemuan GNPF pertama di Hotel Peninsula, Jakarta sebelumnya YIM dipanggil untuk memberikan sambutan pada pembukaan ijtima ulama, bahkan para fungsionaris dan caleg cakeg PBB ikut hadir dalam kesempatan tersebut. Mana mungkin kita tidak bersinergi dengan GNPF Ulama,’ pungkasnya. (IBR)