MUI dan Aktivis Pemuda Islam Kutuk Oknum GP Anshor yang Bakar Bendera Tauhid

LINGKARBEKASI.COM – Viralnya oknum banser yang membakar bendera tauhid di Garut, Jawa Barat kemarin, menuai kecaman beberapa kalangan di setiap sudut wilayah termasuk Kota Bekasi. Isu yang beredar, pembakaran bendera yang tauhid dikarenakan bendera berlafadz Laillahaillah tersebut di anggap milik Hizbut Tahrir Indonesia (HTI).

ppdb2025

Abu Didat selaku sekertaris Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Bekasi dan juga selaku ketua Komite Dakwah Khusus (KDK) MUI Pusat menyatakan, mengutuk keras tindakan yang di lakukan beberapa oknum anggota GP Ansor.

“Apapun alasannya tidak dibenarkan tindakan itu. Itu kalimat Tauhid, di tinjau dari sisi apapun, itu salah. Kenapa harus di bakar ? Alasan apa untuk di bakar ? ,” ungkap Abu Didat di kantor MUI Bekasi, Selasa (23/10/2018).

Ia mengatakan, mendapatkan konfirmasi dari perwakilan GP Ansor bahwa tindakan yang dilakukan oknum GP Ansor adalah bentuk penyelamatan Bendera Tauhid karena tercecernya saat di acara perayaan hari santri. Akan tetapi, alasan GP Ansor tidak dapat dijadikan alasan untuk membakar bendera berlafadz tauhid.

“Kalau tercecer, terjatuh, kotor, atau berada yang tidak tepat. Kenapa mereka tidak menyimpannya ? Di cuci, dibawa pulang, di jaga. Itu baru dapat disebut penyelamatan. Bukan dengan cara di bakar,” kata Abu dengan geram.

MUI Pusat melalui Abu Darda selaku Sekertaris MUI Kota bekasi sudah menyatakan sikap tindakan yang di lakukan oknum GP Ansor adalah Bersalah dan MUI minta GP Ansor untuk segera meminta maaf kepada seluruh umat Islam.

Ia menghimbau, umat Islam jangan sampai terprovokasi oleh pihak yang ingin memanaskan suasana dan memancing pertengkaran antar sesama.

Selain MUI Kota Bekasi, Aktivis Pemuda Islam dari Himpunan Ahlus Sunnah Masyarakat Islami (HASMI) Kota Bekasi melalui Wendy, mengatakan mengutuk keras tindakan yang di lakukan oknum banser tersebut karena menurutnya Kalimat Tauhid adalah menjadi prinsip hidupnya.

“Tindakan mereka membuat umat islam marah. Jelas itu bendera yang mereka bakar berlafaz tauhid. Tindakan oknum banser ini, yang membawa atas nama Nadhalatul Ulama (NU), hanya buat malu warga NU yang lain saja. Ngaku islam tapi paling anti kalimat Tauhid,” ungkap Wendy dengan Marah, Bekasi, Jawa Barat, Selasa (23/10/2018).

Aksi oknum banser tersebut merupakan tindakan yang bukan saja tidak pantas dilakukan, tetapi juga tindakan yang sangat berlebihan dan menyakitkan hati siapa pun yang mengaku Muslim.

Menurutnya, apabila GP Ansor anggap bendera berlafadz tauhid itu adalah bendera HTI, akan tetapi, tidak sepantasnya perbuatan itu dilakukan oleh seorang Muslim karena yang dibakar adalah kalimat Lailaaha illallah Muhammadarrasulullah.

“Saya berharap kepada aparat keamanan untuk menegakan hukum, tindakan Oknum GP Anshor ini merupakan tindak penistaan agama. Insya ALLAH tindakan tegas membuat jera pelaku,” tegasnya. (mhd)