LINGKARBEKASI.COM – Bekasi – Polres Metro Bekasi Kota grebek Toko Obat Fairus 2 yang kedapatan menjual obat keras secara ilegal tanpa resep dokter di Jl. Bintara XI Rt.02/05 Bintara, Bekasi Barat pada Kamis (1/11/2018) silam.

Menurut Wakapolres, AKBP Eka Mulyana, satreskim narkoba melaksanakan pengecekan dan pemeriksaan yang tertuju pada toko obat fairus.

“Saat dilakukan penggerebekan, ketiga petugas kita yaitu ipda Kabul, bripka Solihin, dan bripda Arief ditemui oleh RF selaku penjaga toko. Dan betul RF kedapatan membawa 35 paket eksimer, 4 butir ctm, dan 40 paket ctm yangberada di kantong kanan dan kiri RF,” ungkap AKBP Eka di Aula Polres Metro Bekasi Kota, kamis (22/11/2018).

Menurut Eka, sempat terjadi perlawanan oleh RF kepada petugas yang berpakaian preman. Kemudian, saat barang bukti di temukan petugas, RF menghubungi RM sebagai pengelola toko untuk meminta bantuan.

“RM datang bersama beberapa orang lainnya untuk membantu RF, kemudian terjadi pengeroyokan terhadap ketiga petugas kami,” kata Wakapolres.

Pasca pengeroyokan, ketiga petugas menghubungi Mapolres Bekasi untuk tindak lanjut. Sekitar pukul 20.00 WIB Kapolres Bekasi Kota didampingi Kasat Resnarkoba, Wakasat reskrim melakukan pemeriksaan di TKP.

Dalam pemeriksaan, Polres menangkap empat dari delapan tersangka yaitu RF selaku penjaga Toko, RM selaku pengelola toko, BL dan AS rekan dari RM yang melakukan pengeroyokan. Ke empat tersangka lainnya masih dalam status daftar pencarian orang (DPO).

Polres berhasil menyita barang bukti seperti Tramadil 880 butir, Trihexipenidil 100 butir, Heximer 6000 butir, Tramadol 2000 butir, Bon Jualan dan uang tunai sebesar Rp. 1.642.500.

Atas perbuatannya, pelaku dikenakan pasal berlapis. Salah satunya adalah pasal 21 ayat 2, peraturan pemerintah RI no.51 tahun 2009, tentang pekerjaan kefarmasian, penyerahan dan pelayanan obat.

Tersangka di ancam pidana penjara paling lama 15 tahun dan pidana denda paling banyak 1,5 Milyar rupiah. (ILH/ADP)