LINGKARBEKASI.COM – Palestina — Gas air mata yang ditembakan oleh tentara israel membuat puluhan demonstran Palestina menderita gangguan pernapasan. Tentara Israel melakukan aksi kekerasan terhadap Jurnalis Palestina di Tepi Barat, Sabtu (17/11/2018).
Gas air mata tersebut digunakan tentara Israel untuk membubarkan masa yang protes, yang digelar di pos pemeriksaan Qalandia di utara Yerusalem Timur. Sejumlah wartawan dilaporkan terluka.
Aksi unjuk rasa itu dilakukan menyusul adanya pembatasan Israel terhadap jurnalis Palestina di wilayah pendudukan.
Menurut Sindikat Jurnalis Palestina, Israel semakin membatasi pergerakan wartawan Palestina dalam upaya untuk mencegah mereka melakukan pekerjaannya
Pusat Palestina untuk Pengembangan dan Kebebasan Media (MADA) memperkirakan bahwa pasukan Israel telah melakukan 833 serangan terhadap kelompok-kelompok media dan personil di Tepi Barat dan Jalur Gaza sejak 2016.
Sementara itu, tiga orang Palestina terluka peluru Israel selama protes di kota Urif, Tepi Barat, menurut Bulan Sabit Merah Palestina (PRC).
Puluhan pengunjuk rasa juga menderita sesak napas akibat gas air mata yang ditembakkan oleh pasukan Israel selama unjuk rasa, kata PRC. (*)
Sumber : ANADOLU
Editor : Diena Amalia