Publikjurnalistik.org, Jakarta – Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyampaikan orasi ilmiah di wisuda Pertiwi 2019. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE), Sekolah Tinggi Bahasa Asing (STBA) dan Akademi Pariwisata (Akpar) Pertiwi yang berada di bawah naungan Yayasan Pendidikan Pertiwi Global. Mengadakan wisuda 2019 di Sasana Kriya Taman Mini Indonesia Indah. Selasa, 19/11/19.

Sidang terbuka senat akademik STIE/STBA/Akpar Pertiwi wisuda sarjana dengan tema “Kolaborasi Ekonomi pada Masyarakat Inklusif di Era Digital”, dihadiri oleh 670 wisudawan/i, kepala Dikti lll dan lV, Pembina Pertiwi, dosen, serta para tamu undangan. Rangkaian acara tersebut diawali pembukaan sidang senat terbuka dengan lagu sajojo dari Papua. Selanjutnya menyanyikan lagu kebangsaan, mengheningkan cipta, laporan ketua panitia, sambutan ketua yayasan pendidikan Pertiwi global. Kemudian sambutan Kepala L2DIKTI III dan IV, pembagian hak anak yatim, orasi ilmiah yang dibawakan oleh AHY. Dan prosesi wisudawan/i, pemberian penghargaan wisudawan/i terbaik, sambutan wakil wisudawan/i, janji wisudawan/i dan doa penutup.
Ketua panitia pelaksana wisuda 2019 Fauzobihi menyampaikan, “Nuansa oranamen pada acara ini adalah Papua. Kita ingin menghapus framing negatif terhadap masyarakat Papua dan tidak ada istilah rasisme, diskriminasi dan ketidakadilan masyarakat Papua”.
Sementara, Agung Setiawan Indra sebagai Pengawas Yayasan Pendidikan Pertiwi Global memberikan pesan kepada wisudawan/i yaitu pertama pastikan bahwa anda punya cita-cita/impian karena mimpi itu gratis. Dan dengan hal tersebut yang akan menetapkan arah perjalanan anda, kedua keyakinan yang kuat dan pantang menyerah karena yang paling penting adalah bukan seberapa sering jatuh akan tetapi seberapa sering bangkit lagi. Dan yang ketiga adalah doa.
Agus Harimurti Yudhoyono di orasi ilmiah wisuda Pertiwi 2019 menyampaikan, “Dalam menyiapkan generasi muda Indonesia menghadapi era industry 4.0 dan society 5.0, kita harus menguasai keterampilan abad ke-21. Yang pertama adalah keterampilan belajar (learning skills), keterampilan literasi (literacy skills) dan keterampilan hidup (life skills).
Pria yang akrab dipanggil AHY ini menambahkan, “Keterampilan belajar diringkas menjadi 4K yaitu berpikir kritis, kreatif, kolaborasi dan komunikasi. Keempat hal ini memungkinkan kita untuk terus dapat mengembangkan kapasitas diri sambil terus beradaptasi. Selanjutnya keterampilan literasi agar kita dapat memilah dan memilih informasi yang relevan bagi kita agar tidak kehilangan arah dalam banjir komunikasi. Yang dirumuskan dalam (IMT) Informasi, Media dan Teknologi. Dan yang terakhir keterampilan hidup adalah keterampilan-keterampilan yang berguna bagi kita dalam mengarungi kehidupan modern manusia saat ini. Diringkas menjadi Fleksibilitas, Leadership, Inisiatif, Produktivitas dan Kemampuan Sosial”, pungkasnya.