Yasmudia Menyiapkan Pemimpin Masa Depan Kabupaten Bekasi

Yayasan Semangat Muda Islam Indonesia (Yasmudia) memfasilitasi anak-anak muda Kabupaten Bekasi untuk berdiskusi dengan anggota legislatif muda terpilih. Minggu, 10/11/19.

Acara ini bertempat di Hotel Swiss Bel in Cibitung, Cikarang Barat. Mulai pukul 08.00 s/d selesai. Acara ini didukung oleh Ikatan Alumni Jerman (IAJ) yang siap memberikan masukan untuk pembangunan di Kabupaten Bekasi. Pada acara tersebut juga diberikan beasiswa kursus bahasa Jerman dan Perancis bagi 50 peserta oleh Euro Management Indonesia sebagai pendukung acara.

Pada diskusi publik kali ini dihadiri oleh anggota DPRD Kab. Bekasi Rusdi Haryadi, S.Pdi., Obon Tabroni, anggota DPR RI, Budiyanto, komisi 1 anggota DPRD Kab. Bekasi, Drs. Dr. Supardiyo, M.Pd. ketua Ikatan Cendekia Muda Islam (ICMI), Toto Suharto Wasekjen IAJ, moderator Syifa dari radio Dakta, PKS muda, Rumah Zakat serta generasi muda, mahasiswa, tokoh-tokoh Kabupaten Bekasi.

Menurut Abdul Rahman, ST. C.NCA, pemimpin masa depan itu yang membuat berkeadilan sejahtera memiiki tahapan-tahapan dan persiapan. Yasmudia berusaha untuk memfasilitasi yang suatu saat akan lahir pemimpin-pemimpin terbaik di Kabupaten Bekasi.

Masih menurut ketua pelaksana tersebut, pemuda masa depan adalah orang yang mengambil estapet kepemimpinan hari ini.

“Tren kali ini pemimpin dunia memang banyak dipegang oleh anak muda. Seperti Perancis, Kanada dan yang lainnya. Lantas adakah korelasi antara pemimpin muda dengan pemikiran progresif dan pemikiran revolusioner. Ternyata tidak ada korelasi anatara usia muda dan yang memipin”, kata Obon Tabroni.

“Biasanya orang-orang muda cara pengambilan keputusan dengan analitik dan cara pengambilan keputusan dengan instuisi sehingga lebih cepat dalam mengambil keputusan”, lanjut ia

Masih menurut Obon, “Di usia muda juga ada korelasi dengan kebugaran, untuk mobilitas dari satu tempat ke tempat lain”.

“Solusi dari segala macam persoalan yang ada di Kabupaten Bekasi adalah keberanian seorang pemimpin dalam sebuah eksekusi”, tutup Anggota DPR RI Komisi 9 tersebut.

Exit mobile version