Putri Bekasi, Queena Bashaer Aisyah Kembali Sabet Juara II Tingkat Provinsi di Jakarta Madrasah Competition 2025

LINGKARBEKASI.COM – Jakarta, 11 Oktober 2025 – Semangat untuk terus meningkatkan skill dan kompetensi menjadi bara api yang membakar jiwa para pelajar di seluruh DKI Jakarta, khususnya mereka yang berjuang di bawah naungan madrasah. Puncak perhelatan akbar, Jakarta Madrasah Competition (JMC) 2025, yang diselenggarakan oleh Kementerian Agama DKI Jakarta, telah sukses menjadi wadah pembuktian bakat dan kompetensi terbaik siswa-siswi madrasah.

Kegiatan ini secara konsisten bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan kompetensi madrasah serta memacu kreativitas guru dan siswa dalam berbagai bidang lomba, mulai dari akademik hingga keagamaan. Momen Awarding Ceremony yang berlangsung meriah di Ballroom 1-2 Jakarta International Expo (JIEXPO), Jalan H. Benyamin Sueb, Pademangan, Jakarta Utara, menjadi saksi lahirnya bintang-bintang muda berprestasi.

Di antara nama-nama yang bersinar, Queena Bashaer Aisyah, santri berbakat dari Pondok Pesantren Al Hamid, Madrasah Tsanawiyah Al Hamid Jakarta Barat, berhasil mengukir prestasi gemilang dengan meraih Juara 2 MTQ (Musabaqah Tilawatil Qur’an) Putri dalam ajang bergengsi ini.

Prestasi ini bukanlah kebetulan. Queena menunjukkan bahwa berani mencoba dan terus berlatih adalah kunci sukses prestasi dalam bidang apapun. Keberhasilannya di JMC 2025 merupakan torehan kedua setelah sebelumnya ia juga sukses merebut Juara 2 MTQ XXVII Tingkat Kota Bekasi Tahun 2025. Siswi Tsanawiyah ini sukses meraih Juara II pada Kategori Tilawah Anak. Konsistensi dan dedikasi Queena dalam mengasah kemampuan tilawahnya telah mengantarkannya ke panggung kompetisi tingkat provinsi.

Mewarisi Darah Ulama dan Dukungan Penuh Keluarga
Queena adalah putri pertama dari pasangan Gus Eri Mutawalli, ST. M.I.P dan Fina Ayu Pratiwi S.Pd. Ia memiliki garis keturunan ulama yang kuat di Bekasi. Queena merupakan cucu dari KH Aminullah Muchtar, pendiri Pondok Pesantren Annur, dan cicit dari ulama terkemuka Bekasi, KH Muchtar Tabrani.

Dukungan orang tua menjadi kunci utama pencapaian Queena. Gus Eri dan Fina Ayu Pratiwi terlihat sering hadir dalam berbagai event MTQ untuk memberikan dukungan moral penuh kepada putri mereka.

JMC 2025 adalah Panggung Pembuktian bahwa Madrasah Siap Bersaing di Tingkat Internasional

Kisah Queena Bashaer Aisyah adalah sebuah motivasi nyata bagi seluruh anak muda, terutama pelajar, di Indonesia. Dalam era yang penuh tantangan dan persaingan ini, prestasi tidak lagi diukur hanya dari nilai akademik, melainkan dari kedalaman skill dan kompetensi yang unik dan terus diasah.

1. Jangan Takut Mencoba, Jangan Berhenti Berlatih
Queena tidak tiba-tiba menjadi juara. Ia adalah contoh pelajar yang berani melangkah dan berani berkompetisi. Banyak anak muda memiliki potensi besar, namun terhalang oleh rasa takut gagal atau cemas akan hasil. JMC 2025 membuktikan bahwa setiap kompetisi, terlepas dari menang atau kalah, adalah sekolah terbaik untuk menguji batas kemampuan diri.

Pesan untuk pelajar: Jadikan setiap kegagalan sebagai umpan balik (feedback). Kemenangan Queena yang kedua ini menunjukkan bahwa ia tidak berpuas diri dengan prestasi sebelumnya, melainkan terus berlatih untuk mencapai level yang lebih tinggi. Jika kamu ingin mencapai prestasi tingkat nasional hingga internasional, mulailah dengan berani mencoba di tingkat terdekatmu.

2. Konsistensi adalah Mata Uang Prestasi
Keberhasilan Queena meraih Juara 2 di dua ajang kompetisi bergengsi (Kota Bekasi dan DKI Jakarta) adalah cerminan dari konsistensi yang luar biasa. Kompetensi tidak tercipta dalam semalam, melainkan melalui disiplin harian.

Pesan untuk pelajar: Identifikasi skill atau kompetensi yang kamu sukai—apakah itu robotik, sains, seni, atau tilawah Al-Qur’an. Setelah itu, alokasikan waktu secara teratur untuk mengasahnya. Prestasi besar adalah akumulasi dari latihan-latihan kecil yang dilakukan secara konsisten.

3. Madrasah Sebagai Laboratorium Kompetensi
JMC 2025 menegaskan bahwa madrasah di Indonesia bukan hanya lembaga pendidikan keagamaan, tetapi juga laboratorium unggulan untuk menciptakan generasi yang kompetitif secara global. Dengan beragam bidang lomba yang ditawarkan—dari MTQ hingga robotik dan sains—madrasah telah membekali siswa dengan fondasi keilmuan yang luas, sejalan antara ilmu agama dan ilmu umum.

Pesan untuk pelajar: Manfaatkan fasilitas dan dukungan guru di sekolah atau madrasahmu semaksimal mungkin. Jadikan lingkungan belajarmu sebagai tempat untuk bereksperimen, berinovasi, dan terus meningkatkan standar diri. Prestasi nasional dan internasional dimulai dari ruang kelas dan pondok pesantrenmu.

Kisah Queena adalah pengingat bahwa perjalanan menuju prestasi adalah maraton, bukan sprint. Teruslah berjuang, tingkatkan skill, dan jangan pernah berhenti berlatih. Masa depan Indonesia ada di tangan anak muda yang kompeten, berprestasi, dan berani bersaing!

Reporter: Denis

Whatsapp Share Post Telegram
Exit mobile version